KORNI minta Moeldoko sebaiknya mundur dari KSP agar Presiden terhindar dari fitnah !
Politik
Senin, 08 Maret 2021Ina Parliament Jakarta Ketua Umum Komite Relawan Nasional Indonesia (KORNI) M. Basri BK angkat bicara mengenai terpilihnya Kepala Staf Presiden (KSP) bapak Moeldoko jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara. Basri menyarankan agar Moeldoko lebih fokus terhadap tugas barunya tersebut.
“Dengan tidak mengurangi rasa hormat, KORNI ingin memberikan sumbang saran kepada Bapak Moeldoko untuk fokus pada jabatan barunya sebagai Ketum Partai Demokrat. Agar kinerja Kantor Staf Presiden tidak terganggu dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta Bapak Presiden Jokowi terhindar dari fitnah keji para lawan Politiknya yang selalu memframing seolah – olah Jokowi berada dibelakang semua kejadian ini.” ujar Basri
“ Padahal saat ini, Presiden Jokowi sedang fokus pada penanganan pandemi Covid-19 dan peningkatan pertumbuhan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19, ”tambahnya.
Menurut Basri, Jokowi tidak mungkin merekayasa “Kudeta” Partai Demokrat tersebut, karena Jokowi adalah seorang Negarawan sejati yang ingin merangkul semua potensi anak bangsa, hal ini sudah dibuktikan antara lain, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masuk dalam jajaran kabinetnya. Padahal, keduanya adalah lawan politik di Pilpres 2019.
Basri menilai bahwa semua Manuver pengambil alihan Partai Demokrat melalui KLB di Sumut merupakan intrik Politik Kader Partai Demokrat sendiri akibat ketidakpuasannya terhadap Kepemimpinan yang ada saat ini, dan kebetulan mereka melihat bahwa Figur Moeldoko sanggup menjadi Pemimpin Partai tersebut.
“ Jokowi tidak ikut campur urusan KLB Sumut ! “ Tegas Basri.
Selama ini KORNI bersama Ormas Relawan lainnya selalu memonitor dan mengevaluasi setiap program kerja kabinet atau kinerja para menteri sehingga sesuai dengan visi dan misi presiden dan wakil presiden agar Pembangunan dapat terwujud sesuai rencana kerja Presiden Jokowi dengan target akhirnya adalah “Kesejahteraan seluruh Rakyat Indonesia yang berkeadilan“.
Terakhir Basri kembali menyarankan agar Moeldoko berbesar hati untuk mundur dari Kepala Staf Presiden (KSP) agar leluasa dan focus memimpin Partai Demokrat, serta tetap menjaga nama baik Presiden Jokowi.memimpin Partai Demokrat, serta tetap menjaga nama baik Presiden Jokowi.
Komentar