Seskab: Narkoba Persoalan Dunia
Sosial Budaya
Selasa, 26 Juni 2018Ina Parliament. Jakarta,
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, persoalan narkotika dan obat-obatan (narkoba) adalah persoalan dunia, karena sekarang ini hampir tidak ada negara manapun yang tidak ada narkoba. Pemerintah Indonesia sendiri, ungkap Seskab, sudah menyatakan perang terhadap narkoba.
“Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berulang kali memerintahkan kepada aparat kepolisian, kejaksaan, kemudian juga BNN (Badan Narkotika Nasional) dan Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) untuk menyatakan perang terhadap narkoba. Dan sudah begitu banyak yang ditangkap, tetapi narkoba tetap ada,” kata Seskab Pramono Anung dalam wawancara menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada 26 Juni, di ruang kerjanya, Gedung III Kemensetneg, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, tegas Seskab, keluarga menjadi kunci untuk pemberantasan narkoba, sehingga dengan demikian anak-anak dari kecil, sejak dini harus dijaga bersama-sama untuk tidak terkena narkoba. Karena keluarga lah yang menjadi pintu, menjadi kunci untuk menjaga jangan sampai bangsa ini terkena narkoba. “Keluarga menjadi inti untuk itu,” tegas Seskab.
Tetapi yang tidak kalah pentingnya, menurut Seskab, adalah penegakan hukum. Karena itu, penegakan hukum yang keras yang dilakukan Pemerintahan Presiden Jokowi, dan hal ini sudah terbukti ketika beberapa bandar narkoba dieksekusi mati. Tindakan ini, menurut seskab, diharapkan akan menimbulkan efek jera bagi siapapun yang ingin mengedarkan narkoba di Republik Indonesia. “Indonesia perang terhadap narkoba,” tegas Seskab.
Peran Sekolah
Selain keluarga, Seskab Pramono Anung mengingatkan, untuk menjaga anak-anak terutama dari sejak kecil tidak terkena narkoba, sekolah juga menjadi penting. “Karena peredaran narkoba itu biasanya melalui lingkungan kita, maka untuk itu anak-anak harus dijaga ketika di rumah dan juga harus dijaga di sekolah,” tutur Seskab.
Menurut Seskab, sekolah seyogianya hanya mengizinkan anak untuk keluar dari sekolah ketika istirahat atau pulang. Ia menilai lebih baik ketika mereka bermain, mereka masih bermain di dalam sekolah. “Masa depan bangsa ini tergantung dari anak-anak. Generasi mendatang, anak-anak kita perlu kita jaga untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa pemenang di kemudian hari,” tukas Seskab.(Hans)
Komentar