Presiden Minta RAPBN 2020 Lebih Diefisienkan
Ekonomi
Selasa, 23 April 2019Ina Parliament. Bogor,
Pemerintah sejak Februari lalu telah mulai menyusun pagu anggaran untuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 bagi seluruh kementerian/lembaga (K/L).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kebijakan pokok dalam penyusunan APBN adalah dalam rangka memacu investasi dan ekspor, terutama bertumpu kepada bagaimana kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), disamping juga untuk tetap menjaga pembangunan infrastruktur.
“Bapak Presiden meminta supaya anggaran diefisienkan, terutama dari sisi belanja barang di dalam rangka untuk betul-betul memfokuskan anggaran untuk kebijakan pembangunan, yaitu terutama belanja modal dan belanja-belanja yang tadi berhubungan dengan SDM dan infrastruktur,” kata Sri Mulyani kepada wartawan usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Selasa (23/4) siang.
Selain itu, efisiensi birokrasi harus dilakukan, terutama bagaimana mendorong investasi ekspor melalui berbagai macam insentif-insentif, yaitu insentif fiskal yang bisa dilakukan maupun dari sisi pelayanan untuk memberikan kemudahan kepada para investor.
“Dengan rambu-rambu tersebut dan juga tentu dengan berbagai program-program yang selama ini sudah disampaikan untuk ditampung, seperti Kartu Sembako, Kartu KIP Kuliah, Kartu Pra Kerja, kami mulai menghitung kebutuhan anggaran untuk tahun 2020,” ungkap Menkeu. (Harold)
Komentar