Pemuda Pancasila Terus Dorong Pertumbuhan UMKM
Ekonomi
Selasa, 30 November 2021ina Parliament Jakarta Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila melalui Ketua Bidang Ekonomi, UMKM dan tenaga kerja, Dr. Basri BK. Akan terus mendorong pertumbuhan UMKM dalam mencetak Entrepreuner - Entrepreuner masa depan demi kemajuan bangsa indonesia di bidang ekonomi.
Karena itu, MPN Pemuda Pancasila menyelenggarakan kegiatan workshop fundamental digital marketing dan riset produk pada Jum'at 12 November 2021. Acara ini dihadiri UMKM binaan Pemuda Pancasila di berbagai wilayah di Indonesia.
Ketua Bidang ekonomi, UMKM dan tenaga kerja MPN Pemuda Pancasila, M. Basri BK menyatakan digital marketing adalah suatu strategi pemasaran dengan menggunakan media digital dan internet, dan ini sangat efektif bagi UMKM untuk mendongkrak penjualan produk dari suatu brand yang akan dipasarkan.
"UMKM yang akan memasarkan produknya melalui digital marketing harus mempersiapkan alat yang akan digunakan seperti mempersiapkan website, blog, email dan akun media sosial baik itu facebook, twitter, instagram, youtube dan tiktok supaya dapat efektif dalam memasarkan produknya," ujar Basri di Jakarta, Sabtu (13/11/2021).
Selain mempersiapkan alat, katanya, pemasaran tersebut juga harus mempersiapkan konten yang menarik baik itu foto, video dan tulisan yang disesuaikan dengan target dari komunitas yang akan dituju.
"Dan selalu mengunggah konten konten tersebut di media sosial, serta UMKM juga dapat bergabung dengan forum marketplace publik untuk memasarkan produknya," ucapnya.
Ia menilai kelebihan UMKM dengan menggunakan digital marketing adalah memasarkan produknya dengan lebih cepat dan mudah berinteraksi dengan pelanggan.
"Selain itu juga dapat menjangkau lebih banyak konsumen secara luas, murah biaya promosi dan efektif, serta dapat membangun nama brand dari produk yang akan dipasarkan," paparnya.
Disamping aspek digital, lanjutnya, marketing juga perlu melakukan riset produk yaitu proses mencari informasi tentang suatu produk bisnis, baik dari sisi harga, kualitas dan persaingannya, supaya tahu mana produk yang akan dijual.
"Serta tahu cara terbaik untuk menjual dan mengembangkan produk tersebut yang disesuaikan dengan permintaan atau keinginan pasar, agar produk yang dipasarkan sesuai dengan kebutuhan dan segmen pasarnya," tuturnya.
Ia menyatakan, hasil kajian dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta penduduk, baru 3,1 persen penduduk yang berwirausaha. Dan Indonesia masih membutuhkan sekitar 4 juta wirausaha untuk mendorong penguatan struktur dan pertumbuhan ekonomi.
"Untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan mandiri secara ekonomi dibutuhkan SDM yang handal, pekerja cerdas, disiplin, berkomitmen dan dapat dipercaya dalam menjalankan bisnisnya, tutup Basri mengakhiri pembicaraan(Harling)
Komentar