Menurut PT Garuda Indonesia Modal dari Danantara: Buat Citilink dan GMF
Ekonomi
Kamis, 20 November 2025Ina Parliament Jakarta : PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menjelaskan bahwa penggunaan dana segar dari PT Danantara Asset Management (DAM) senilai Rp 23,67 triliun yang disalurkan melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Rabu (19/11), Garuda menyampaikan suntikan modal yang sebelumnya direncanakan senilai USD 1,84 miliar kini telah ditetapkan menjadi Rp 23,67 triliun, sesuai persetujuan DAM pada 29 Oktober 2025. Perseroan menyebut perubahan angka dilakukan untuk menyesuaikan nilai penambahan modal yang telah disetujui dan dituangkan dalam materi RUPS.
Dari total dana tersebut, porsi terbesar 63,22 persen atau Rp 14,96 triliun bakal dialirkan ke Citilink. Dana itu mencakup konversi pinjaman pemegang saham, penyertaan modal tunai untuk modal kerja, serta pembayaran utang pembelian avtur Citilink kepada Pertamina senilai USD 225 juta.
Sementara sebanyak 36,78 persen atau Rp 8,7 triliun akan digunakan Garuda untuk kebutuhan modal kerja dan operasional, terutama pembayaran perawatan dan perbaikan pesawat. Pengerjaan perawatan tersebut dilakukan oleh GMF AeroAsia maupun MRO lain berdasarkan perjanjian induk perawatan pesawat yang sudah ada.
"Perawatan dan perbaikan pesawat akan dilakukan oleh GMF dan/atau MRO lainnya berdasarkan Perjanjian Induk Perawatan Pesawat No. IG/PERJ/DE-3098/2018 dan No. GMF/PERJ/DT-3074/2018 tanggal 12 Maret 2018 antara Perseroan dengan GMF," tulis perseroan.
Manajemen Garuda menegaskan tidak ada dampak operasional maupun finansial akibat pembatalan pembahasan mata acara kedua dan ketiga dalam RUPSLB 12 November 2025, setelah proyeksi ekuitas Garuda diperkirakan kembali positif pasca PMTHMETD.
Adapun pencatatan saham hasil pelaksanaan PMTHMETD di BEI ditargetkan pada 8 Desember 2025, setelah penerbitan saham kepada DAM pada 5 Desember 2025. ( Humas )



Komentar