Komisi VI Apresiasi BTN Tetap Untung Saat Pandemi
Politik
Selasa, 24 November 2020Ina Parliament Jakarta : Sektor usaha saat ini mengalami tekanan yang besar, termasuk perbankan akibat pandemi Covid-19. Meskipun begitu, Bank Tabungan Negara (BTN), berhasil mencetak laba sebesar Rp 1,1 triliun sampai Oktober 2020. Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon mengapresiasi upaya BTN yang tetap berhasil bertahan di tengah perekonomian Indonesia maupun dunia yang melemah karena terdampak pandemi.
“Dipaparkan oleh BTN bahwa sampai saat ini bagaimana pertumbuhannya masih bagus, kemudian keuntungannya juga sampai Rp 1,1 triliun sampai dengan Oktober kemarin. Kita apresiasi sekali,” jelas Sondang usai menghadiri pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan direksi PT. Bank BTN, direksi PT INKA, dan direksi PT PT Stadler INKA Indonesia di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/11/2020).
Pada kesempatan itu, Sondang juga meminta BTN dapat mengikuti standard rate (suku bunga acuan) yang telah ditetapkan Bank Indonesia sebesar 3,75 persen, untuk mendukung pemerintah yang saat ini yang tengah berupaya meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia. Anggota DPR dapil DKI Jakarta I ini pun berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat segera pulih usai berjalannya program vaksinasi. Ia pun meminta agar BTN mengantisipasi dampak ekonomi setelah vaksin diterima masyarakat.
“Maka kita harapkan BTN juga bisa mengikuti standart rate yang ditetapkan Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin cepat lagi. Kita harap nanti apabila sesudah vaksin ditemukan itu makin melejit. Karena kita yakin sekali Indonesia masih bisa tumbuh di atas 10 persen pertumbuhan ekonominya dan itu harus didukung oleh perbankan yang kuat juga,” optimis politisi PDI-Perjuangan itu.
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta, yang mengapresiasi keberhasilan BTN tetap mendapatkan keuntungan saat pandemi Covid-19. Namun, Nyoman tetap meminta agar BTN lebih ekspansif memberikan kredit untuk masyarakat, khususnya dalam permohonan pemberian kredit perumahan. Mengingat masyarakat saat ini sudah menilai memiliki rumah adalah kebutuhan, sehingga ini menjadi tantangan untuk BTN agar bisa memperbanyak kuota pemberian kredit perumahan untuk masyarakat.
“Agar BTN lebih ekspansif, khususnya dalam memberikan kredit-kredit untuk masyarakat karena begitu banyak yang membutuhkan dan selama ini tidak bisa ter-cover semuanya. Permohonan unit perumahan begitu banyak, namun BTN tidak mampu melayani semuanya. Sebab itu, karena sekarang mengalami keuntungan yang cukup bagus, saya berharap itu kuotanya diperbesar lagi,” ujar politisi PDI-Perjuangan itu.
Legislator dapil Bali ini mengatakan akan memperjuangkan agar BTN bisa mendapatkan alokasi anggaran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang besar untuk insentif di sektor perumahan. Hal ini untuk mendukung langkah BTN melakukan ekspansi pemberian kredit perumahan, sebab sangat banyak masyarakat yang saat ini permohonan kredit rumahnya belum bisa dipenuhi. (Humas)
Komentar