Presiden Jokowi: Bangsa Indonesia Harus Jadi Umat Terbaik, Besar, dan Disegani
Sosial Budaya
Selasa, 05 Juni 2018Ina Parliament. Jakarta,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bangsa Indonesia harus menjadi khairu ummah, umat yang terbaik dan besar, kompetitif berkemajuan, berkeadaban, dan disegani bangsa-bangsa lain.
Dengan hidayah dari Alquran dan penguasaan teknologi digital, Presiden optimistis Insya Allah bangsa Indonesia akan mendapatkan kemuliaan, mendapatkan kharomah dari Allah SWT dan ditinggikan derajatnya.
“Ini sesuai dengan firman Allah bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439 H/2018 M Tingkat Nasional, di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/6) malam.
Untuk itu, Presiden mengajak masyarakat membawa bangsa Indonesia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dimaksudkan, lanjut Presiden, untuk membuktikan bahwa manusia benar-benar mengemban perintah Allah SWT untuk memakmurkan kehidupan di dunia, mencerdaskan masyarakat dan bangsa, serta mewujudkan kemaslahatan umum. “Dengan bersumber pada Alquran maka kita membangun kemaslahatan, membangun kedamaian, membangun kemajuan dan harmoni di tengah masyarakat,” ucap Kepala Negara.
Terus Dibangun
Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan, Allah SWT memerintahkan kepada semua agar kemajuan umat, masyarakat, dan bangsa harus terus dibangun. “Dibangun dengan cara terus-menerus mengembangkan dan memperkuat budaya membaca, baik itu membaca buku maupun membaca alam dan kehidupan sehari-hari. Dibangun dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan kebaikan dan kemajuan,” ujar Presiden Jokowi.
Ditambahkan Presiden, kemajuan umat, masyarakat, dan bangsa harus terus dibangun dengan menjadikan agama sebagai ajaran suci yang menuntun semua untuk memperkokoh iman, memperkuat akhlakul karimah, dan menyelamatkan manusia dari perbuatan nista dan munkar.
“Dibangun dengan memperkuat komitmen untuk mewujudkan keadilan secara sosial, ekonomi, hukum dan politik, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mewujudkan negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” sambung Presiden Jokowi.
Acara Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439H/2018M itu dihadiri di antaranya Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, para pimpinan lembaga negara, dan para duta besar negara sahabat. (Ling)
Komentar