Menko Polhukam: Indonesia Aman Menjelang Pemilu
Hankam
Kamis, 15 Maret 2018Ina Parliament. Jakarta,
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam), Wiranto menyampaikan, Indonesia menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 aman kepada negara-negara sahabat. Pada Rabu (14/3), Menko Polhukam menerima kunjungan kehormatan Senior Vice President & Regional Managing Directur US-ASEAN Business Council, Michael Michalak beserta delegasinya, dan Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xiao Cian.
“Saya beri penjelasan mengenai situasi keamanan terakhir, mengenai situasi kita menjelang Pilkada serentak dan Pemilu yang akan datang,” ungkap Wiranto setelah melakukan pertemuan dengan Dubes RRT di Kemenko Polhukam, Jakarta. Adapun topik lain yang ikut diperbincangkan seperti kerjasama di bidang Polhukam, mulai dari masalah pertahanan, latihan komando angakatan laut, dan kemungkinan penggunaan alutsista produksi RRT.
“Saya kira itu satu perbincangan yang selalu saya laksanakan dengan tiap dubes yang datang ke Indonesia. Saya sampaikan ke tamu-tamu kita dan teman-teman di luar negeri, jangan khawatir untuk berinvestasi ke Indonesia,” jelas Menko Polhukam. Menurut Wiranto, pada Pilkada serentak dan Pemilu tahun 2019 mendatang dapat menjadi tempat bagi masyarakat untuk bisa mengaplikasikan praktek demokrasi di Indonesia yang bermartabat, santun, dan beretika.
“Bukan saling menjatuhkan, demokrasi yang diwarnai dengan black campaign, merendahkan martabat orang lain, menghina orang lain, memberikan ujaran kebencian, kemudian penuh dengan trik-trik yang membuat kekeruhan dan kekacauan,” tambahnya.
Menko Polhukam juga menjelaskan, sekarang ini hal tersebut sudah mulai dilupakan, dan bahkan dibuat sedemikian rupa seakan tahun politik itu tahun yang kritis, tahun yang rawan, dan sebagainya.
“Padahal tidak seperti itu. Bahkan saya sudah sampaikan, harus kita balik bahwa kita emang tahu bahwa suhu politik meningkat karena memang ada pilkada, pilleg dan pilpres. Tapi meningkatnya suhu politik itu bukan identik dengan kekacauan, dengan ketidakamanan dan ketidak nyamanan berinvestasi,” jelasnya. (Fit)
Komentar