Menkeu Jelaskan 4 Fokus Program RAPBN 2021
Ekonomi
Kamis, 30 Juli 2020Ina Parliament Jakarta : Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menyampaikan ada 4 (empat) fokus program Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2021 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam Rapat Terbatas, Selasa (28/7).
Empat program-program besar sesuai arahan Presiden, adalah sebagai berikut:
Pertama, ketahanan pangan. ”Jadi untuk masalah ketahanan pangan ini prioritas paling tinggi. Kita sudah mendapatkan anggarannya dari Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK,” ujar Menkeu saat menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (28/7).
Lebih lanjut, Menkeu sampaikan apakah untuk pembukaan lahan baru maupun lahan yang tetap ada semua dilakukan oleh program-program di Kementerian Pertanian juga Kementerian Kelautan dan Perikanan karena bicara pangan ada pangan tanaman dan pangan ikan.
”Itu kita dukung sepenuhnya dan Presiden sudah meminta supaya kita fokus dalam hal itu tidak hanya menciptakan ketahanan pangan, tapi juga menciptakan kesempatan kerja. Karena tujuan kita untuk tahun 2021 tidak hanya growth, tapi employment atau kesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan, makanya itu masuk,” kata Menkeu.
Kedua, Presiden menekankan untuk mendukung sektor industri melalui pusat-pusat kawasan industri apakah yang ada direvitalisasi ataukah dibuat baru untuk menarik capital inflow.
”Itu semuanya akan menjadi prioritas karena tujuannya adalah Indonesia bisa menarik dan membangun industri-industri manufaktur dan investasi bisa berjalan maksimal di dalam industri dan oleh karena itu dia akan bisa menciptakan kesempatan kerja yang lebih banyak,” ujarnya.
Ketiga, Presiden meminta infrastruktur dan Information and Communication Technology (ICT) karena yang akan meningkatkan kemampuan produktivitas dari belanja-belanja negara, akan didukung sepenuhnya.
”Jadi ICT ini Bapak Menkominfo sudah punya program agar konektivitas dalam 4 tahun ke depan semua daerah-daerah terpencil, semua Puskesmas, semua desa, semua sekolah, madrasah, semua bisa terkoneksi. Jadi ini yang membutuhkan investasi yang cukup besar dan kita sama Bappenas akan mendukung sehingga Bapak-bapak dan ibu sekalian mau ada di manapun di Indonesia harusnya bisa tetap connected secara cukup merata dan dan kuat,” katanya.
Keempat, prioritas Presiden adalah pendidikan dan kesehatan. Ia menambahkan karena kalau dengan defisit yang naik pasti ada anggaran untuk pendidikan dan kesehatan sesuai mandatory, 20% untuk pendidikan 5% untuk kesehatan.
”Ini untuk Bapak Presiden pendidikan kita harus betul-betul gunakan untuk memperbaiki, karena tambahan anggarannya nanti akan meningkat untuk dana cadangan pendidikannya itu lebih dari Rp30 triliun sendiri dan untuk kesehatan bisa mencapai mendekati Rp9 triliun tambahan karena adanya tambahan defisit ini. Ini yang Bapak Presiden meminta untuk difokuskan,” pungkas Menkeu. (Humas)
Komentar