KORNI mendukung Pemerintah menurunkan harga Gas Industri
Ekonomi
Sabtu, 11 Januari 2020Ina Parliament Jakarta : Dr. M. Basri BK. Selaku Ketua Umum Komite Relawan Nasional Indonesia (Korni) sangat mendukung tekad pemerintah yang ingin segera menurunkan harga gas untuk industri. Menurutnya dengan harga gas industri yang kompetitif, maka akan mampu mendongkrak daya saing sektor manufaktur di dalam negeri.
“ Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. Adalah patokan bagi pelaku usaha agar regulasi tersebut dapat diimplementasikan secara sungguh-sungguh,” kata Dr. Basri.
Guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional agar lebih meroket, salah satu kuncinya adalah menggenjot kinerja industri manufaktur. “Karena selama ini industri manufaktur selalu menjadi kontributor paling besar terhadap PDB kita,” ujar Basri.
Merujuk data Kementerian Perindustrian, sumbangsih industri pengolahan hingga triwulan III tahun 2019 mencapai 19,62%, merupakan yang tertinggi dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Sedangkan, sektor industri pengolahan nonmigas sendiri menyetor sebesar 17,56%.
“Nyatanya, sampai saat ini baru tiga sektor yang menikmati harga gas yang kompetitif, yaitu industri pupuk, industri petrokimia, dan industri baja. Empat sektor lainnya masih menunggu realisasi Perpres 40/2016,” papar Basri. Keempat sektor itu adalah industri sarung tangan, keramik, kaca, dan
Basri menambahkan, ketersediaan gas sebagai bahan baku menjadi faktor vital untuk menjaga keberlangsungan produksi di sektor industri. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Apalagi jika didukung dengan harga yang kompetitif.
“ Pemerintah perlu optimalkan seluruh potensi gas yang ada di dalam negeri, sehingga industri kita terus tumbuh dan berkembang. Dengan terbangunnya sektor industri, tentu membawa multiplyer effect yang luas bagi perekonomian seperti peningkatan penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa,” papar Basri menutup wawancara dengan Ina Parliament. ( Harling )
Komentar