Komisi IX Minta Pemerintah Perhatikan KLB DBD
Politik
Kamis, 12 Maret 2020Ina Parliament Jakarta : Komisi IX DPR RI meminta Pemerintah tak hanya fokus kepada virus Corona (COVID-19), tetapi juga perlu memperhatikan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini mewabah di sejumlah daerah di Indonesia. Wakil Ketua Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena (F-Golkar) menilai, DBD merupakan ancaman nyata bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan serius dari Pemerintah.
Pasalnya, hingga hari ini, sudah ada 80 orang yang meninggal karena DBD dan ribuan orang masih terkapar di rumah sakit. “Selain COVID-19, ada DBD yang juga membutuhkan perhatian dan penanganan serius karena sudah puluhan ribu orang sakit DBD. Yang meninggal sudah puluhan orang. Karena itu, penanganan serius terhadap DBD juga mesti dijalankan. Pemerintah, diharapkan tidak hanya berfokus pada COVID-19 semata,” tegasnya di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Senada, Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah tidak cuma fokus penanganan COVID-19 alias virus Corona. Sebab, penyakit demam berdarah juga masuk tingkat mengkhawatirkan. “Jangan terlena dengan COVID-19, karena DBD ini juga sudah KLB (kejadian luar biasa) kondisinya,” tegas Kurniasih.
Berdasarkan data yang ada, sambung Kurniasih, korban meninggal karena DBD sudah mencapai 80 orang lebih dengan jumlah pasien sebanyak 14 ribu lebih. “Ini lebih banyak dari pasien COVID-19 dan juga korban dari COVID-19,” analisa politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Melihat kondisi tersebut, ia menyarankan agar Pemerintah berbagi tugas dalam melakukan pemantauan penanganan DBD dan virus Corona. “Kami berbagi tugas, siapa supervisi COVID-19, siapa supervisi DBD dan kami minta pemerintah benar-benar harus serius memperhatikan kesehatan masyarakat dari segi macam jenis virus,” tutupnya. (Humas)
Komentar