Kebaya Merupakan Identitas Pakaian Perempuan Indonesia
Sosial Budaya
Rabu, 11 Maret 2020Ina Parliament Jakarta : Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Damayanti menyambut baik kebaya menjadi pakaian sehari-hari perempuan Indonesia. Menurut Maya, sapaan akrab Damayanti, kebaya melambangkan kesederhanaan perempuan Indonesia dan merupakan identitas pakaian perempuan Indonesia.
“Kebaya itu simple. Oleh karena itu saya menyambut baik adanya wacana menjadikan kebaya sebagai pakaian sehari-hari. Karena dengan demikian akan melestarikan kebaya. Melestarikan kebaya sama juga melestarikan budaya bangsa,” ungkap Maya usai membuka talkshow dalam rangka Hari Perempuan Sedunia dengan tema “Perempuan dan Kebaya”, di Perpustakaan DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Terkait dengan peringatan Hari Perempuan Internasional ini, Maya menilai peringatan tersebut menjadi salah satu tanda bahkan bukti nyata kesetaraan kesempatan atau peluang bagi wanita dengan pria. Dengan kata lain, perempuan atau wanita memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya, berkiprah dan berprestasi di segala bidang yang sama dengan pria.
Sementara itu, talkshow yang dipandu oleh Sali Susiana ini menampilkan dua narasumber, yakni Ketua Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia, Rachmi Hidayati, serta penyuluh dari Kementerian Sosial yang juga berprofesi sebagai komik (pembawa stand up comedy), Fenny Bross.
Pada kesempatan itu, Rachmi Hidayati menjelaskan hingga kini kebaya telah banyak dimodifikasi dengan berbagai gaya dan model. Serta dipadupadankan dengan berbagai kain nusantara. Meski demikian tetap ada pakem-pakem yang harus melekat dalam sebuah kebaya.
“Kebaya itu bukaannya ada di bagian depan, bagian kiri dan kanan simetris atau harus sejajar mengikuti lekuk tubuh, dan bagian dadanya harus tertutup. Jadi jika ada yang memakai baju bahan brokat dengan resleting di belakang, itu bukan kebaya. Apalagi jika di sisi kanan dan kirinya dimodifikasi dengan potongan atau model yang tidak sama alias miring. Maka bisa dipastikan itu bukan kebaya,” jelas Rachmi. (Humas)
Komentar