DPR Perdalam Pemanfaatan Energi Terbarukan ke Australia
Politik
Sabtu, 15 Desember 2018Ina Parliament. Australia,
Tim Kunjungan Kerja Muhibah DPR RI dipimpin Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto berkunjung ke Parlemen Adelaide dan beberapa tempat yang memiliki energi bayu maupun industri kendaraan listrik di Australia. Hal ini untuk mendalami pengembangan energi di negara kanguru tersebut.
Australia dipilih karena dianggap memiliki kesamaan dengan Indonesia pada sisi sumber daya. Agus mengungkapkan, secara khusus pihaknya ingin memperdalam masalah energi terbarukan untuk semakin dikembangkan di Indonesia.
“Di Australia ada wind farm. Bahkan ada proyek baterai lithium ion terbesar di dunia. Itu juga akan kita terapkan di Indonesia dan Indonesia harus mampu menguatkan sektor renewable energy,” kata Agus di Adelaide, Australia, Kamis (13/12).
Agus menambahkan, Adelaide memiliki banyak wind farm yang memanfaatkan teknologi bayu atau angin untuk sumber energi. Teknologi di sana, menurutnya, tidak begitu rumit untuk diaplikasikan di Tanah Air. Termasuk untuk mengantisipasi apabila wind farm tidak menghasilkan listrik.
Apalagi Indonesia sendiri sudah memiliki Pusat Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap dan Jeneponto Sulawesi Selatan. Setidaknya, kata Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan itu, listrik tersebut mampu memenuhi kebutuhan kabupaten di sekitarnya.
Legislator Partai Demokrat itu memahami bahwa pengembangan energi terbarukan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, energi tersebut bisa terus digunakan hingga selamanya. Untuk itulah, DPR RI melakukan pendalaman ke beberapa negara salah satunya adalah Australia. “Kita mau memperkuat renewable energy untuk ketahanan energi kita,” kata Agus.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha menilai Indonesia juga bisa mengikuti pemanfaatan energi yang dilakukan di wind farm. Indonesia pun ingin mempelajari lebih banyak hal terkait pengembangan energi yang dilakukan Australia.
Salah satunya dengan kunjungan ke pabrik baterai lithium ion terbesar. Pabrik tersebut mendapat dukungan dari Tesla karena selain bisa digunakan untuk listrik, juga bisa dimanfaatkan pula untuk mobil listrik. “Ini merupakan hal yang kita pelajari. Karena Indonesia juga ingin mengembangkan pabrik Lithium di kemudian hari," ujar legislator Partai Golkar itu.
Adapun dalam kunjungan muhibah tersebut, turut hadir Anggota DPR RI Zulfikar Achmad (Fraksi Partai Demokrat), M. Hekal Bawazier (Fraksi Partai Gerindra), Mukhlisin (Fraksi PPP), dan Teguh Juwarno (Fraksi PAN). (Q1Q1)
Komentar