Presiden Minta Pendamping PKH Dikirim Belajar ke Luar Negeri
Ilmu Pengetahuan
Kamis, 13 Desember 2018Ina Parliament. Jakarta,
Setelah empat tahun fokus pada pembangunan infrastruktur, mulai tahun depan pemerintah akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Terkait hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Sosial (Mensos) agar bisa menyekolahkan tenaga pendampingi Program Keluarga Harapan (PKH) ke luar negeri.
“Saya titip pada Pak Menteri kita ke depan akan melakukan pembangunan besar-besaran di sumber daya manusia, saya juga minta diseleksi di pendamping PKH ini ada yang kita kirim ke luar negeri,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Jambore Sumber Daya PKH, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12) pagi.
Tenaga pendampingi yang dikirim ke luar negeri itu, menurut Presiden, bisa melanjutkan sekolah, bisa training, bisa melihat dan membandingkan negara lain itu, negara maju itu seperti apa.
Presiden menegaskan, kita harus mengambil posisi seperti apa supaya terbuka wawasan kita sehingga memiliki semangat yang tinggi untuk membangun Negara. “Jangan sampai ada yang tertinggal, yang tadi 15,6 juta tadi kita harus memiliki semangat yang sama untuk mengentaskan mereka,” ucap Presiden Jokowi.
Sebelumnya Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan PKH tidak lepas dari peran 39.700 pendamping yang tersebar di 34 provinsi di tanah air. Ia menyebutkan, penyelenggaraan Jambore itu juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM pendamping PKH.(Ling)
Komentar