PENEMU ANTI VIRUS DBD BINGUNG MEMPRODUKSI MASSALKAN TEMUANNYA
Ilmu Pengetahuan
Kamis, 21 Maret 2019Ina Parliament Jakarta : Fahrul Lutfi ( 40 Tahun ) penemu Formav – D ( Formula Anti Virus DBD ) menceritakan pengalamannya kepada inaparliamentmagazine.com tentang bagaimana sulitnya menemukan mitra untuk mengembangkan temuannya.
Lutfi ( Panggilan akrabnya ) berkisah bahwa dia sudah ke Kementerian Kesehatan RI. Ke Badan POM, Ke Banggar DPR RI, Universitas Gajahmada, bahkan terakhir bertemu dengan pimpinan salah satu perusahaan farmasi BUMN terkenal yang menjanjikan akan membantunya mengembangkan Formula temuannya, namun semuanya rata – rata meminta terlebih dahulu rumusan formulanya dengan berbagai dalih yang sesuai dengan aturan main di instansi/Lembaganya.
Lutfi enggan memberikan semua permintaan tersebut karena dia merasa tidak mendapat jaminan bahwa temuannya tersebut tidak di “Bajak “ atau dengan kata lain dicuri sehingga kelak dia hanya bisa melihat hasil temuannya di produksi massal sementara dia sebagai penemunya hanya bisa mengaku – ngaku bahwa itu hasil temuannya sedangkan segala benefit yang diakibatkan oleh temuannya dinikmati pihak lain.
Lutfi ingin hasil temuannya dapat di produksi massal dengan cara elegan dimana ada beberapa poin perjanjian yang menguntungkan semua pihak terkait, terlebih harus sangat bermanfaat bagi Masyarakat pengguna hasil temuannya, karena dari beberapa kali pertemuannya dengan berbagai pihak, yang ada dia melihat bahwa mereka hendak mengambil keuntungan sepihak dan mengabaikannya sebagai penemu formula itu sendiri.
Di akhir perbincangan Lutfi berharap ada pihak yang mau serius mengembangkan Formav-D sehingga kelak hasil temuannya dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang membutuhkannya baik di dalam negeri Khususnya maupun masyarakat dunia pada umumnya. ( Harling ).
Komentar