Inilah Tiga Indikator Yang Jadi Target Jajaran Kementerian PMK 5 Tahun Ke Depan
Sosial Budaya
Jum'at, 01 November 2019Ina Parliament Jakarta : Kementerian dan lembaga (K/L) di jajaran Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memasang pencapaian target 3 (tiga) indikator sebagai program satu tahun ke depan. “Pertama, yaitu indeks pembangunan manusia, IPM, itu sudah kita patok untuk 2019 ini asumsi kita IPM kita akan berada di 71,98. Tahun 2020 kita patok 72,51 dan nanti tahun 2024 kita harap indeks pembangunan manusia kita sampai pada 75,54. Itu yang akan kita raih,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10) sore. yang kedua, lanjut Kemenko PMK, yaitu angka kemiskinan. Angka kemiskinan tahun 2019 ini diharapkan akan berkisar antara 8,5 – 9,5 persen. Kemudian tahun 2020 itu target optimisnya yaitu 8,5 pesen, target pesimisnya 9 persen. Kemudian tahun 2024 diharapkan angka kemiskinan akan berada di 6,5 persen untuk target optimis, atau 7 persen pada target pesimis. Kemudian yang ke-3 yaitu tentang gini rasio, gini rasio atau untuk mengukur tingkat ketimpangan. Tingkat ketimpangan tahun 2019 itu, menurut Menko PMK, diharapkan akan bergerak antara 0,380 – 0,385. Kemudian untuk 2020 target kita antara 0,375 – 0,380. Sedangkan untuk 2024 untuk jangka menengah itu target kita adalah 0,370 – 0,374. “Itulah yang akan kita jadikan patokan untuk seluruh program kementerian, badan dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian PMK,” ucap Muhadjir seraya menambahkah, ada 7 menteri dan ada 14 badan dan lembaga yang berada di bawah kementerian Kemenko PMK. Kembangkan SDM Menko PMK Muhadjir Effendy menambahkan, bahwa Presiden Joko Widodo dalam arahannya menyampaikan bahwa untuk 5 (lima) tahun ke depan harus kerja habis-habisan untuk mengembangkan, meningkatkan, dan mempercepat pembangunan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, Presiden meminta semua menteri, terutama menteri yang berada di bawah Kemenko PMK supaya melakukan koordinasi sungguh-sungguh, dengan target yang terukur, sehingga pembangunan sumber daya manusia pada periode Presiden Joko Widodo yang kedua ini betul-betul bisa diraih. Kemudian yang berkaitan dengan penanganan stunting. Presiden juga menyampaikan tahun ini angka stunting kita masih 27% . Presiden juga menargetkan tahun 2025 nanti kita posisi stunting kita harus sudah di bawah 10%. “Oleh sebab itu, pihak-pihak kementerian yang terkait diminta untuk serius memahami, melihat peta blank spot, wilayah-wilayah merah yang itu menjadi kantong-kantong stunting di Indonesia dan itu ditangani secara terpadu melibatkan seluruh kementerian,” terang Muhadjir. (Humas)
Komentar