Arsip dan Museum DPR RI Harus Jadi Yang Terbaik
Ilmu Pengetahuan
Rabu, 27 November 2019Ina Parliament Jakarta : Ketua BURT DPR RI Agung Budi Santoso mendorong agar Arsip dan Museum (Armus) DPR RI, menjadi yang terbaik di Indonesia. Sejak awal menjadi Anggota DPR RI, Agung menilai Armus DPR RI kini sudah banyak mengalami kemajuan, tentunya ia mengapresiasi upaya yang telah dilakukan kesetjenan DPR RI yang membuat Armus ini terlihat lebih menarik.
"Dan ini tentunya merupakan pengembangan daripada teman-teman Armus, untuk terus bisa membuat museum ini menjadi menarik, menarik untuk dikunjungi, menarik untuk di cari tahu apa isinya, ini Tentunya yang tidak bosan-bosan terus saya dorong,” ungkapnya usai membuka Kegiatan Penyerahan Arsip Statis DPR RI, Peluncuran Museum DPR RI Digital Tahap I dan Seminar Kearsipan dengan Tema “Peran Strategis Arsip dalam Menunjang Pelayanan Informasi Publik”, di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Agung juga menyoroti tempat penyimpanan arsip yang belum terintegrasi menjadi satu dokumen penyimpanan. Ke depan, ia minta arsip asli dan digital harus tersimpan semuanya menjadi satu tempat penyimpanan. Dirinya minta Deputi Bidang Persidangan Setjen dan BK DPR RI untuk menyampaikan apa saja dibutuhkan untuk membuat Armus DPR RI lebih menarik lagi.
“Apa yang harus kita perbaiki, apa yang harus kita penuhi, apa yang harus kita dorong agar Armus ini menjadi bagian dari sejarah perjalanan panjang parlemen Indonesia. Artinya juga perjalanan panjang Bangsa Indonesia,” kata politisi Fraksi Partai Demokrat itu.
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana yang hadir pada acara tersebut mengapresiasi Armus DPR RI yang telah menggelar berbagai even bersejarah dan sarat makna sejarah. Menurutnya ini adalah bentuk sinergi seluruh pihak untuk menjadikan Armus DPR RI menjadi lebih baik.
“Semangatnya menurut saya adalah Sinergi. Semua pihak harus bersinergi memuliakan warisan bangsa ini, karena segala narasi bangsa, kemuliaan bangsa itu ada disini di kawasan DPR MPR ini. Kita ketahui, lembaga KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat ) Agustus 1945 jelas disitu cikal bakal berdirinya Parlemen Indonesia. Tentu hadir dan dinarasikan di museum dan juga arsipnya diserahkan ke ANRI,” ungkapnya sembari berharap ke depannya kawasan MPR DPR RI dapat menjadi kawasan monumen yang representatif perjalanan.
Sedangkan Deputi Bidang Persidangan Setjen dan BK DPR RI Damayanti mendukung perbaikan-perbaikan yang diperlukan bagi Museum DPR RI agar lebih banyak diminati, utamanya di era digitalisasi seperti saat ini. Sementara soal arsip, dirinya sepakat dengan Agung, di mana memang banyak sejarah undang-undang yang sudah diarsipkan yang harus diselamatkan.
“Memang banyak hal-hal dokumen yang juga harus diselamatkan. Seperti tadi pak Ketua BURT sampaikan, bahwa sejarah undang-undang itu hanya ada di DPR. Itu yang harus diselamatkan. Jadi, ini memang harus tetap ditingkatkan dan dioptimalkan kesadaran untuk juga menyampaikan atau menyimpan semua di Bagian Arsip,” tutupnya. (Humas)
Komentar