Home / Artikel Himpunan mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan kelautan menyelenggarakan WEBINAR ENTREPREUNERSHIP

Himpunan mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan kelautan menyelenggarakan WEBINAR ENTREPREUNERSHIP

Himpunan mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan kelautan menyelenggarakan   WEBINAR  ENTREPREUNERSHIP

Pendidikan

Senin, 08 November 2021

Ina Parliament Jakarta  Himpunan mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan kelautan yang di Ketuai oleh Archie Priya Rendradi menyelenggarakan Webinar Entrepreunership yang dikomandani oleh Gusti Rasendriya  sebagai Ketua Panitia mengambil  Tema Kreativitas dan Inovasi Generasi Milenial Dalam Membangun Perekonomian Era Society 5.0 pada tanggal  07 November 2021 yang dimulai pukul   12.25 dengan Keynote Speaker  Dr. Catur Sarwanto, S.PT.,M.Si yang adalah juga Direktur Usaha dan Investasi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.  Dengan pembicara dari  kalangan Wirausahawan  Milenial, yakni  CEO, dan Founder  Ambivers.id,  Adam Merdeka, yang kedua adalah M. Rizky Rakayanto, CEO dan Founder Fishkinian dengan Moderator Annisa Alsa S.

 

Adapun Dr. Catur Sarwanto mengangkat Tema Peran Generasi Milenial dalam mendorong Perekonomian Kelautan dan Perikanan, dimana pada kesempatan tersebut beliau menjabarkan tentang  Potensi sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia yang mencapai US$ 1.338 miliar/tahun atau 5 kali lipat APBN 2019 dan lapangan kerja yang mencapai 45 juta orang atau 40% total angkatan kerja Indonesia. Kebijakan pemberantasan IUU Fishing juga telah meningkatkan potensi sumberdaya ikan sebesar 12,54 juta ton/tahun. Namun, sampai saat ini tantangan UMKM kelautan dan perikanan seperti terbatasnya akses permodalan, pendidikan pelaku usaha yang rendah dan pengetahuan pengelolaan keuangan yang masih terbatas, dan sebagainya yang masih menghantui pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan sendiri.

Saat ini pihak KKP juga telah memberikan solusi baru yaitu berupa program untuk para generasi-generasi millenial yaitu bernama Startup Millennial yang dimana merupakan start up yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan, baik berkaitan secara langsung ataupun tidak langsung, yang dikelola oleh generasi millennial. Kerjasama dengan beberapa marketplace dan e-commerce juga dilakukan dengan melakukan promosi melalui media sosial yang nantinya dapat memberikan peningkatan akses pasar digital. Selain itu juga telah dibuat Program Nasional yang baru dilaunching tahun lalu pada tanggal 14 Mei 2020 oleh Bapak Presiden RI yaitu Gerakan Nasional dengan #BanggaBuatanIndonesia (BBI). KKP juga terus mendukung tumbuh dan berkembangnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tanah air, salah satunya yakni dengan #PasarLautIndonesia yang juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Kiat sukses dari KKP untuk pengusaha-pengusaha muda ataupun bagi wirausaha-wirausaha Peran mahasiswa tentunya sangat mendukung dalam hal pengembangan kelautan dan perikanan yaitu dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk kemajuan kelautan dan perikanan, serta dapat menciptakan peluang usaha dengan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan.

Sedangkan Adam Merdeka menjabarkan bahwa Ambivers merupakan perusahaan start up yang bergerak di bidang edukasi dan fokus menyediakan platform pembelajaran bagi seluruh mahasiswa di Indonesia. Awal mula Kak Adam mendirikan ambivers adalah karena passion yang dimilikinya pada dunia pendidikan dan dari melihat adanya peluang saat pandemi covid-19 ini terjadi yaitu adanya transisi pembelajaran offline ke online.

Menurut  Adam, persiapan yang perlu diperhatikan dalam membangun bisnis terutama di bidang start up adalah dari kesiapan dari segi mindset, adaptif, inovatif, dan kolaboratif.

Dari segi mindset, kita dapat membangun bisnis dari adanya penemuan ide based on problem atau melihat peluang yang ada di sekitar untuk diubah menjadi kesempatan dalam berbisnis. Selain itu, kita juga harus membangun mindset bahwa tujuan untuk berbisnis itu tidak hanya untuk mengutamakan profit tetapi juga mengutamakan value dan impact terhadap orang lain.

Adaptif, yakni memanfaatkan situasi saat ini yang serba online untuk diubah menjadi peluang bisnis. Memanfaatkan peran media sosial sebagai solusi untuk membangun bisnis dan memberikan dampak kepada orang sekitar.

Sebagai start up founder, Adam juga dituntut untuk bisa kolaboratif mencari rekan yang sevisi atau satu tujuan, sehingga bisnis yang dijalani dapat tumbuh dengan cepat dan bisa memberikan value/dampak ke orang disekitar kita.

Kendala yang dihadapi oleh  Adam dalam menjalani bisnis adalah adanya perubahan bisnis yang dynamic dan profit yang menurun. Namun, jika kondisi itu terjadi kita jangan mudah menyerah dan jadikan kegagalan yang terjadi sebagai pembelajaran. Karena kegagalan dalam dunia bisnis adalah hal yang sangat wajar dan setiap bisnis pasti ada waktu turning pointnya, sehingga ketika gagal kita harus bisa untuk survive dengan terus melakukan improve dan memperbaiki diri.

Bisnis pendidikan yang situasional seringkali membuat Ambivers kehilangan pengikutnya. Namun, hal tersebut dapat mereka atasi dengan berinovasi membuat produk-produk baru yang lebih menarik, salah satunya adalah SUMMER CAMP.

Menurut  Adam, bonding dari tim merupakan hal yang sangat penting untuk membangun bisnis kedepannya. Dalam memasarkan produknya, Ambivers selalu melakukan market research untuk melihat keadaan pasar dan evaluasi produk-produk yang dibutuhkan oleh pasar. Sementara, dalam melakukan kolaborasi dengan partner, kita harus bisa menonjolkan unique value proposition dari bisnis yang dijalani untuk meyakinkan partner. Dimana dalam hal ini unique value preposition yang dimiliki ambivers adalah tujuan akhir selain bisnis yaitu membantu daerah 3T dengan sebagian profit yang dihasilkan. Selain itu, riset terhadap partner juga penting untuk dilakukan karena setiap partner pasti memiliki keinginan atau kebutuhan yang berbeda. Saat ini Ambivers telah berpartner dengan Bank BRI dan President University.


Dan Materi terakhir dibawakan oleh M. Rizky Rakayanto yang membicarakan tentang  bagaimana mengelola bisnis dare kecil – kecilan sampai menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan. M. Rizky Rakayanto atau biasa dipanggil Raka merupakan alumni mahasiswa FPIK Universitas Brawijaya. serta owner Fishkinian. Fishkinian yaitu supermarket ikan cupang no.1 di Indonesia dan sudah dikenal oleh influencer dan orang-orang hebat lainnya. Konten yang dimiliki Fishkinian sangat menarik berupa lelang, give away dan mystery box yang bisa kita cek di Instagram @fishkinianofficial. Fishkinian terbentuk berawal dari sebuah kegagalan namun saat ini sudah mencapai omzet yang cukup besar. Raka telah merintis usahanya pada semasa ia kuliah.Ia memilih bisnis ikan cupang karena dengan modal sedikit bisa menghasilkan profit yang sangat tinggi, ikan cupang memiliki jenis varian yang sangat banyak, dan shipping ikan cupang juga cukup mudah jadi bisa menjangkau seluruh Indonesia maupun dunia. Fishkinian juga sudah pernah melakukan proses shipping ke USA, Europe, Germany, dan wilayah South Asian lainnya.

Diakhir acara, Archie Priya Rendradi selaku Ketua Himpunan mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan kelautan   berharap kiranya Webinar – Webinar seperti ini dapat terus diadakan dengan menampilkan Pembicara – Pembicara yang lebih bervariatif baik dari sisi Ilmu maupun dari segi Bisnis yang menarik minat kalangan Milenial dalam rangka meningkatkan Peran Milenial dalam Pembangunan Perekonomian Bangsa Indonesia agar lebih Maju dan di segani Masyarakat Dunia. (Hendra)

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Kontak

Head Office : Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta 10270.
Workshop : Jl. Kayumanis X no.8 Matraman Jakarta
( 021) 22986556 Fax. ( 021 ) 85905225 Hotline : 085256800088
085256800088
admin@inaparliamentmagazine.com / harling@inaparliamentmagazine.com