Home / Artikel Presiden Jokowi Berharap Angka Kemiskinan Turun di Bawah 10 Persen

Presiden Jokowi Berharap Angka Kemiskinan Turun di Bawah 10 Persen

Presiden Jokowi Berharap Angka Kemiskinan Turun di Bawah 10 Persen

Ekonomi

Senin, 26 Maret 2018

Ina Parliament. Banjarbaru,

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) yang akhir-akhir ini gencar dilakukan pemerintah di berbagai daerah di tanah air bisa mengurangi angka kemiskinan sebanyak-banyaknya.

“Ya saya sampaikan harus turun. Harus turun di bawah 10 persen, harus turun. Angkanya berapa, harus turun di bawah 10 persen,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai menyerahkan KIP, PKH, dan Bantuan Sosial Pangan Rastra, di Lapangan Dr. Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (26/3) pagi.

Berdasarkan data Bada Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin pada September 2017 sebesar 10,12 persen atau 26,58 juta orang dari total penduduk Indonesia. Jumlah itu mengalami penurunan sebesar 0,52 persen dibanding Maret 2017 sebesar 27,77 juta orang.

Presiden berharap penurunan angka persentase kemiskinan menjadi di bawah dua digit itu bisa dicapai pada tahun 2018 ini. “Harus 1 digit. Ini targetnya ya,” ujarnya.

Mengenai kemungkinan penambahan anggaran PKH, Presiden Jokowi mengatakan, nanti tahun depan akan diajukan untuk PKH ini bisa dinaikkan, karena memang banyak keluarga-keluarga yang sangat membutuhkan, baik untuk pendidikan anak, baik untuk gizi anak.

Gizi Anak

Dalam sambutannya pada acara tersebut, Presiden Jokowi mengemukakan, di kartu PKH itu ada dana Rp 1,890.000, yang bisa diambil dalam beberapa tahapan.  Tahapan pertama Rp 500.000, kedua Rp 500.000, ketiga Rp 500.000, dan terakhir Rp 390.000.

Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana berharap, dari dana yang ada ini bisa dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan anak-anak, juga yang berkaitan dengan gizi anak-anak. “Karena dengan gizi yang baik anak-anak kita nanti akan pintar juga sehat,  ini penting sekali,”ucapnya.

Namun Presiden mengingatkan, gizi tersebut untuk anak, bukan untuk bapaknya. “Untuk anak lho, untuk anak, ya jangan untuk bapaknya. Anaknya enggak diberikan, malah bapaknya yang diberi,” tutur Presiden.

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam laporannya mengatakan, penerima KIP se-provinsi Kalimantan Selatan untuk tahun 2017 adalah 203.410 siswa.  Sedangkan untuk penerima KIP se-Banjarbaru ada 8.640 siswa.

Adapun untuk penerima PKH, di Kalimantan Selatan sebanyak 115.010 keluarga penerima manfaat. Untuk penerima PKH se kota Banjarbaru ada 5446 keluarga penerima manfaat.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Sosial Idrus Marham, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Mendikbud Muhadjir Effendy, Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, dan Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani. (Ling)

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Kontak

Head Office : Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta 10270.
Workshop : Jl. Kayumanis X no.8 Matraman Jakarta
( 021) 22986556 Fax. ( 021 ) 85905225 Hotline : 085256800088
085256800088
admin@inaparliamentmagazine.com / harling@inaparliamentmagazine.com