Ina Parliament Jakarta :Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasakan hawa sejuk saat memasuki Ballroom Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12) malam, tempat berlangsungnya acara Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar. “Saya yakin meskipun AC-nya ini dimatikan hawa kita tetap sejuk, karena tadi sudah disampaikan oleh Pak Airlangga. Saya sekali lagi ingin menyampaikan penghargaan/apresiasi yang tinggi terhadap kesejukan tadi,” kata Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan meriah peserta Munas X Partai Golkar. Namun Presiden meminta jangan ada yang berprasangka tidak baik, karena kemarin ada yang menyampaikan katanya Istana intervensi. “Tidak ada! Saya berikan jaminan, tidak ada. Enggak ada. Kalau ada yang menyampaikan, Pak Menteri Sekretaris Negara, Pak Mensesneg, saya jamin, saya berikan jaminan tidak, enggak ada. Ya memang betul-betul enggak ada,” tegas Presiden. Bahkan Presiden meminta kalau ada DPD (Dewan Pengurus Daerah) yang dikumpulkan oleh Mensesneg yang hadir di Munas X, untuk maju akan diberinya sepeda. “Silahkan kalau ada. Silahkan kalau ada DPD yang dikumpulkan oleh Mensesneg, maju ke depan, saya beri sepeda, betul,” ujarnya. Kalau ada menteri yang manggil-manggil DPD yang menterinya Golkar mestinya, menurut Presiden, bisa saja. Bisa saja Agus (Gumiwang), bisa saja. Atau Zainudin Amali bisa saja. Atau Jerry Sambuaga bisa saja. Atau Luhut Panjaitan, bisa saja. “Ini kan memang kader-kader Golkar semuanya. Tapi kalau di luar itu ada yang berani manggil-manggil silahkan ke sini, maju ke depan, benar saya beri sepeda betul,” kata Presiden. Presiden Jokowi mengaku senang sekali bahwa Musyawarah Nasional Partai Golkar X (yang ke-10) ini kelihatan sekali menunjukkan sebuah persaudaraan yang baik, sebuah kerukunan yang baik. Untuk itu, Presiden mengajak semuanya memberikan tepuk tangan untuk Bambang Soesatyo (Bamsoet). Ketua MPR RI itu sebelumnya salah satu kandidat Ketua Umum Partai Golkar namun kemudian memilih mengundurkan diri beberapa jam sebelum acara pembukaan. “Kalau Pak Bambang jangan diberi sepeda dong, beliau ini pemilik (mobil) Tesla nomor satu, pertama di Indonesia. Kalau saya beri sepeda untuk apa? Kalau saya diberi Tesla oleh Pak Bambang Soesatyo itu baru benar, tapi juga jangan, nanti masuk gratifikasi,” ucap Presiden yang disambut tepuk tangan peserta Munas Golkar. Khawatir Pecah Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menegaskan, kerukunan, persaudaraan itu penting sekali untuk juga ditunjukkan kepada rakyat. Karena kalau Golkar panas, perpolitikan nasional ini juga ikut panas. Sebetulnya, lanjut Presiden, juga enggak apa-apa, dalam kita berdemokrasi juga enggak apa-apa tapi kalau ada jalan persaudaraan, ada jalan kerukunan kenapa kita tempuh yang panas-panas. “Yang saya takutkan, saya ini hanya melihat dari jauh, kalau Golkar ini pecah jadi partai baru lagi. Itu kekhawatiran saya,” ucap Presiden. Namun Presiden meyakini Golkar adalah partai besar yang menjadi aset besar bagi negara kita Indonesia. Karena itu, ia mengajak seluruh peserta Munas untuk menjaga bersama-sama. “Sekali lagi, kalau Golkar goyang, perpolitikan nasional juga ikut goyang, Golkar panas perpolitikan nasional jadi ikut panas. Golkar dingin perpolitikan kita juga ikut dingin,” tegas Presiden Jokowi. Pembukaan Munas X Partai Golkar itu dihadiri oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI M. Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PSI Grace Natalie, Ketua Umum PKPI Diaz Hendroprijono, juga tokoh senior Partai Golkar yaitu Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. (Humas)
Sumber : https://inaparliamentmagazine.com/tegaskan-tidak-intervensi-presiden-jokowi-merasakan-kesejukan-saat-buka-munas-x-partai-golkar-detail-420702