Ina Parliament Jakarta : Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah kejuaran olahraga multieven nasional di Indonesia yang diadakan setiap 4 tahun sekali oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Untuk mengetahui seluruh persiapan dan kesiapan yang telah dilakukan, Tim Panja Persiapan PON ke-XX Tahun 2020 Papua Komisi X DPR RI yang dipimpin Ketua Panja PON Abdul Fikri Faqih menyambangi beberapa venue yang akan digunakan dalam even pesta olahraga nasional itu.
"Semula ada kegamangan sehingga kita perlu datang. Namun kalau melihat dari kondisi venue yang ada, PON ke-XX di Papua bisa dikatakan siap untuk dilaksanakan. Tentu hal ini di luar faktor-faktor lainnya. Terlebih lagi untuk di Stadion Papua Bangkit sendiri, di mana akan digelar opening dan closing ceremony, saya rasa memang sudah siap," tegas Fikri di sela-sela agenda kunjungan kerja Panja Persiapan PON XX Tahun 2020 di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (21/2/2020).
Fikri mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap optimis bahwa PON ke-XX di Papua akan bisa terselenggara dengan baik. "Rencananya bulan Juli 2020 menjadi target yang dicanangkan untuk penyelesaian seluruh venue-venue yang akan digunakan. Dan mungkin kita akan kembali lagi pada saat akan dilakukan uji coba terhadap venue tersebut, untuk mengetahui sejauh mana kesiapannya," ucapnya.
Fikri mengapresiasi penyelenggaraan PON ke-XX tahun 2020 yang akan dilangsungkan di Provinsi Papua dan diharapkan nantinya ada dampak pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Papua.
"Penyelenggaraan PON di Papua memiliki nilai strategis dari sisi percepatan pembangunan di wilayah Provinsi Papua, diantaranya yaitu dari sisi ekonomi akan semakin berkembang melalui pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, bandar udara dan semakin meningkat sektor informal seperti hotel, restoran dan jasa pariwisata," tuturnya.
Sementara dari sisi sosial budaya, sambungnya, akan terjadi interaksi sosial yang masif, di mana masyarakat Papua akan dikunjungi dan berinteraksi dengan saudara-saudara sebangsanya dari seluruh wilayah Tanah Air. "Dari sisi politik, akan mengembalikan kepercayaan masyarakat Papua terhadap pemerintah nasional sekaligus mengukuhkan rasa nasionalisme Indonesia di kalangan masyarakat Papua," tandasnya.
Seperti diketahui, Provinsi Papua berhasil memenangkan bidding untuk tuan rumah penyelenggara PON ke XX tahun 2020 mengalahkan Bali dan Aceh pada Rapat Anggota Tahunan KONI. Tuan rumah PON telah ditetapkan melalui SK Menteri Pemuda Olahraga Nomor 0110 tahun 2014.
Dalam kesempatan pertemuan dengan Tim Panja PON XX Papua Komisi X DPR RI, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, Alexander Kapisa menyampaikan, PON XX Tahun 2020 akan dibuka pada tanggal 20 Oktober 2020 dan ditutup tanggal 2 November 2020.
Untuk pembukaan dan penutupan PON XX akan dilaksanakan di Stadion Papua Bangkit, sedangkan pelaksanaan pertandingan akan digelar di beberapa wilayah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Dikatakannya, ada sebanyak 6.232 orang atlit dan 3.121 orang official, serta 2.860 orang SDM Pertandingan yang akan hadir. Untuk penyelenggaraan PON XX ini telah dianggarkan didalam APBD Provinsi Papua Tahun Anggaran 2020 sebesar 2 triliun rupiah.
Sementara yang masih menjadi isu kendala dalam pelaksanaan PON XX Papua tersebut adalah terkait masalah akomodasi dan masalah peralatan. "Total keseluruhan ada sebanyak 12.213 orang yang harus disiapkan akomodasi, minimal pelayanan hotel bintang 3 sesuai peraturan KONI. Dan saat ini kami terus mengupayakan penyiapan akomodasi tersebut dan alternatif yang akan kami gunakan untuk memenuhi standar KONI," papar Alexander.
Terkait pengadaan peralatan pertandingan yang anggarannya dari dana APBD saat ini sedang dalam proses, lanjutnya. "Mempertimbangkan waktu pelaksanaan PON-XX yang akan digelar pada bulan Oktober, maka perlu ada langkah terobosan untuk mempercepat pengadaan peralatan pertandingan tersebut," pungkasnya. (Humas)