Rachmat Gobel Sambut Positif Penanganan 9 Pasien WNI Corona di Jepang

Ina Parliament Jakarta : Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel telah menerima kabar resmi dari Jepang maupun Pemerintah Indonesia bahwa seluruh anak buah kapal (ABK) Diamond Princess pasien Corona (COVID-19) yang dirawat di Jepang dinyatakan sehat. Pihak Jepang juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang untuk proses pemulangan 9 ABK yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) itu. Per 12 Maret 2020, dikabarkan seluruhnya telah menerima surat keterangan sehat.

Dengan demikian seluruh awak kapal yang dirawat di RS Jepang yang divonis positif COVID-19 dinyatakan sembuh. Sebanyak enam orang telah pulang ke Tanah Air dan tiga orang lainnya masih berada di Jepang guna menunggu jadwal kepulangan. Pihak KBRI sampai saat ini terus bekerja keras dan berkoordinasi dengan perusahaan dimana ABK itu bekerja, untuk proses pemulangan ketiga WNI tersebut. Rencananya ketiga WNI itu akan terbang langsung ke Indonesia dari Bandara Internasional Narita ke Jakarta, Jumat (13/3/2020) malam.

“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Jepang dan kru medis, Kemenlu serta staf KBRI yang terus bekerja keras, berkoordinasi, dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh warga kita yang dirawat di sana dari status positif COVID-19 hingga sembuh. Hal ini merupakan bentuk respon positif Pemerintah Jepang atas sikap bersahabat yang ditunjukkan Pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Jepang, dan seluruh warga Jepang yang ada di Indonesia,” kata Gobel dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jepang, Jumat (13/3/2020).

Menurut politisi Partai NasDem itu, seluruh proses penanganan WNI positif Corona di Jepang berjalan dengan baik, karena adanya hubungan baik dari kedua negara. Selama puluhan tahun, Jepang dan Indonesia merupakan sahabat yang sangat sangat kuat, baik antar pemerintahnya maupun dunia usaha dan industri. Gobel menilai, hubungan erat itu yang menjadikan Jepang sebagai salah satu investor terbesar bagi indonesia, terutama investasi di industri manufaktur dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Berdasarkan data The Jakarta Japan Club (JJC-Asosiasi Pebisnis Jepang di Jakarta) dalam 10 tahun terakhir, nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai 31 miliar dollar AS. Sementara kontribusi perusahaan Jepang di Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun  2015 sebesar 6,1 persen atau senilai 52,5 miliar dollar AS, tahun 2018 meningkat menjadi 8,5 dollar AS, atau senilai 85,9 miliar dollar AS. Demikian juga kontribusi perusahaan Jepang yang ada di Indonesia terhadap ekspor tahun 2015 mencapai 18,1 persen dari total nilai ekspor Indonesia ke dunia. Tahun 2018, kontribusinya meningkat menjadi 24,4 persen.

“Saya melihat persahabatan itu berbuah baik dan saling tolong-menolong dengan totalitas. Semua ini buah hubungan dari hati ke hati. Semua itu tidak saja membawa manfaat dari sisi ekonomi semata, tetapi juga hubungan politik dan sosial yang begitu baik. Proses bantuan menyelamatkan para ABK itu untuk sembuh dari COVID-19 merupakan langkah kemanusiaan yang besar,” tutur legislator dapil Gorontalo yang juga Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu. (Humas)