Ina Parliament Jakarta : Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI meninjau operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT. Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha di Ciwidey, Provinsi Jawa Barat, Jumat (9/10/2020). Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menjelaskan, pihaknya ingin mendengarkan penjelasan mengenai operasionalisasi PLTP Unit Patuha, sekaligus rencana pengembangan PLTP Patuha Unit II pada tahun 2023.
“Dijelaskan dari segi pendanaann (PLTP Patuha Unit II) sudah siap dengan nilai investasinya cukup besar, yakni 179 juta dollar Amerika Serikat. Teknologi yang akan digunakanpun sudah siap mencapai 75 persen, saya kira ini sudah standar yang baik, bahkan kami akan dorong ini bisa mencapai 80 persen,” harap Eddy. Masih dalam rangkaian kegiatan, Tim Kunker Komisi VII DPR RI juga meninjau sejumlah lokasi dan melihat secara langsung proses dan cara kerja pengeloaan energi panas bumi.
“Menurut saya ini sudah sangat baik dan kami medukung peroyek pembangunan (PLTP Patuha) tahap II dalam rangka mengembangkan dan membangkitkan energi terbarukan di Indonesia dengan baik. Saya kira geothermal merupakan alternatif yang terbaik, karena sumber daya yang dihasilkan sangat melimpah. Yang terpenting sekarang kita pikirkan bagaimana bisa mengembangkan energi panas bumi ini secara baik,” ungkap politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) itu.
Lebih lanjut Eddy menyampaikan, dari hasil kunjungan ini, pihaknya mendapatkan banyak masukan serta berbagai tantangan yang dihadapi PLTP Patuha. “Tak hanya masukan saja yang kami dapat, berbagai macam hambatanpun disampaikan. Seperti tarif eksplorasi geothermal yang memakan biaya besar. Oleh karena itu, Komisi VII DPR RI mendorong agar eksplorasi dibiayai oleh negara. “Jika ini bisa dibiayai oleh negara, tidak menutup kemungkinan akan lebih mendatangkan investor untuk masuk ke sektor geothermal,” saran Eddy.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) F.X. Sutijastoto, mengatakan, Pemerintah dan DPR bertekad agar Indonesia segera mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan beralih ke EBT (Energi Baru Terbarukan) yang bersih serta ramah lingkungan, seperti panas bumi.
Sebagai salah satu sumber energi terbarukan, ia menegaskan bahwa panas bumi memiliki peranan penting dalam pengembangan infrastruktur dan wilayah perekonomian di sekitar daerah potensi energi. Pemanfaatan panas bumi diyakini akan memperkuat perekonomian nasional dengan menekan pengaruh fluktuasi minyak dunia. Karena akan mempengaruhi pemakaian minyak, sekaligus mengurangi kebutuhan impor BBM Indonesia.
Terkait rencana PLTP Patuha Unit II, PT. Geo Dipa Energi menggelontorkan investasi sebesar 179 juta dollar AS. Berdasarkan rencana pengembangan, PLTP Patuha Unit II akan Commercial Operation Date (COD) atau beroperasi komersial tahun 2023 dengan kapasitas 55 MegaWatt (MW). Sementara PLTP Patuha Unit 1 telah beroperasi secara komersial sejak 22 September 2014, dengan kapasitas terpasang saat ini sebesar 55 MW dan menelan investasi sebesar 165 juta dollar AS. (Humas)
Sumber : https://inaparliamentmagazine.com/komisi-vii-tinjau-operasionalisasi-pltp-patuha-detail-430328