Ina Parliament Jakarta :Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini Selasa (8/10) akan berangkat ke Singapura untuk menghadiri pertemuan tahunan dengan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong. “Insyaallah besok, Presiden akan melakukan kunjungan ke Singapura dan ini merupakan kunjungan dalam rangka pertemuan tahunan leaders retreat. Jadi tahun lalu kita selenggarakan di Bali pada bulan Oktober, dan tahun ini kita selenggarakan besok insyaallah di Singapura,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan PM Belanda Mark Rutte, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10) siang. Dalam pertemuan tahunan di Singapura itu, menurut Menlu, intinya adalah menindaklanjuti atau melakukan evaluasi sampai dimana perkembangan kerja sama yang kita lakukan setelah setahun. Tentunya, perkembangan dari tahun lalu ke sekarang banyak sekali, termasuk apa yang berada di Kendal industrial park dan juga kerja sama di Batam. “Saya tidak akan ungkap lebih detail karena tentunya nanti akan disampaikan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura besok,” ujar Retno. Investasi Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan, bahwa masalah investasi merupakan masalah yang juga sangat penting bagi Indonesia dan Singapura dan secara konsisten. Selain itu, pertemuan kedua kepala pemerintahan diharapkan juga akan membahas mengenai masalah pendidikan vokasi dengan Singapura karena kita juga sudah memiliki beberapa perjanjian kerja sama dengan politeknik di Singapura mengenai masalah pendidikan vokasi. “Jadi outline-nya adalah tiga. Satu terkait dengan leaders retreat, yang kedua investasi, yang ketiga adalah mengenai human capital development,” tegas Menlu. Namun demikian, Menlu mengingatkan, bahwa itu merupakan rancangan, karena dirinya tidak bisa mencegah leaders untuk membicarakan hal yang lain termasuk hal-hal yang terkait misalnya dengan kontra terorrisme, dengan yang lain, yang bisa saja muncul di dalam pembicaraan. Saat diminta tanggapannya terkait kerjasama Indonesia dengan Singapura dalam 4 tahun periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, Menlu Retno Marsudi mengatakan, lebih kuat dan lebih baik. “Our relations and cooperation with Singapore is getting stronger,” tegasnya. Diingatkan Menlu, Indonesia adalah tetangga dekat dari Singapura. Presiden selalu mengatakan bahwa kita mungkin bisa memilih teman tapi kita tidak bisa memilih tetangga, tidak mungkin kita berpindah posisi geografi kita menjauhi satu sama lain. “Oleh karena itu, opsi kita adalah hanya satu, memelihara hubungan ini sehingga menjadi sebuah hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara dan rakyat dari dua negara,” pungkas Menlu. (FID/OJI/ES)