Home / Artikel Ubah Human Resources Menjadi Human Capital

Ubah Human Resources Menjadi Human Capital

Ubah Human Resources Menjadi Human Capital

Ekonomi

Kamis, 22 Februari 2018

Ina Parliament. Jakarta,

Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar di acara Forum Bisnis 2018 PT PLN (Persero) mengatakan pentingnya menempatkan manusia sebagai human capital, bukan sebagai human resources. Penempatan manusia sebagai human resources (pasif) menurut Arcandra adalah paradigma lama yang harus diganti dengan paradigma baru, yakni menempatkannya sebagainya human capital. Manusia tidak mau digunakan tapi manusia adalah yang menggunakan, manusia adalah mahluk yang aktif yang mencari jati dirinya untuk berkembang setiap hari.

"Company-company (perusahaan) jaman now, jaman yang baru ini, itu merubah termnya dari human resources menjadi human capital. Kenapa human resources menjadi human capital? karena kalau kita lihat manusia kalau resources itu digunakan, jaman sekarang, manusia itu tidak mau being used, mereka mau menjadi manusia yang aktif. Human resources itu artinya manusia pasif, menunggu perintah, apa yang mesti dikerjakan dan kalau tidak ada kerjaan tidak ada inisiatif untuk membuat diri lebih baik," ujar Arcandra, di Jakarta belum lama ini.

Menempatkan manusia sebagai human resources itu merupakan paradigma lama, sedangkan paradigma yang baru itu dinamakan human capital. Manusia itu adalah mahluk yang aktif yang mencari jati dirinya untuk berkembang setiap hari. Pada dasarnya filosofinya adalah hari ini harus menjadi lebih baik dari hari kemarin, ini yang dinamakan human capital.

"Kalau resources suatu saat manusia itu akan exhausted (habis), karena menganggap dirinya adalah resources. Industri-industri ekstraktif itu adalah resources yang suatu saat dia akan habis, begitu juga dengan manusia dalam paradigma yang lama dikatakan manusia adalah resources yang being used yang suatu saat dia akan "kecapean", habis energinya. Nah term yang baru, manusia itu harus tumbuh, kalau dia harus tumbuh maka dia itu adalah manusia yang bisa menghasilkan sesuatu," lanjut Arcandra.

Manusia sebagai resources dalam dunia kerja diatur berdasarkan mesin absensi, yang harus datang dan pulang tepat waktu. Hal ini terjadi, menurut Arcandra, karena manusia tidak percaya bahwa manusia akan tumbuh lebih baik, karena kita percaya manusia itu harus dikontrol. Sedangkan human capital tidak dikontrol menggunakan mesin absensi tapi dikontrol melalui culture, dimana kalau dia belum spending time-nya itu belum sesuai dengan yang ditentukan, maka harus diselesaikan. (Fit)

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Kontak

Head Office : Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta 10270.
Workshop : Jl. Kayumanis X no.8 Matraman Jakarta
( 021) 22986556 Fax. ( 021 ) 85905225 Hotline : 085256800088
085256800088
admin@inaparliamentmagazine.com / harling@inaparliamentmagazine.com