Home / Artikel PT. VDNI Harus Gunakan CSR Untuk Kesejahteraan Masyarakat Sekitar

PT. VDNI Harus Gunakan CSR Untuk Kesejahteraan Masyarakat Sekitar

PT. VDNI Harus Gunakan CSR Untuk Kesejahteraan Masyarakat Sekitar

Politik

Sabtu, 07 Maret 2020

Ina Parliament Jakarta : Anggota Komisi VII DPR RI Rusda Mahmud mendorong peran PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007.


Hal tersebut diungkapkan dalam pertemuan Tim Kunker Reses Komisi VII DPR RI dengan Direksi PT. VDNI, Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) juga dihadiri perwakilan dari PT. Antam, PT. Vale Indonesia, PT. Toshida Indonesia, PT. Ifishdeco, PT. Surya Saga Utama, PT. Ceria Nugraha Indotama, PT. Macika Mada Madina, PT. Tiran Indonesia dan PT. Adhikara Cipta Mulia, di Ruang Pertemuan PT. VDNI Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/3/2020).

"Bantu masyarakat Morosi meningkatkan usahanya karena mineral yang terkandung di bumi Sultra ini dan yang kalian kelola mempunyai peran penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak," pinta Rusda dalam sambutannya. Politisi Partai Demokrat ini meminta kepada semua perusahaan tambang yang ada di Sultra untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Dirinya melihat masih banyak permasalahan sosial, sehingga CSR yang ada diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Konawe.

"Kehadiran Komisi VII juga untuk menyerap aspirasi di daerah terutama yang menyangkut tata kelola sektor pertambangan, kegiatan hilirisasi industri mineral khususnya di Sulawesi Tenggara," imbuh legislator dapil Sultra ini. Hal senada diutarakan Anggota  Komisi VII DPR RI Muhammad Zairullah Azhar. Ia meminta kepada perusahaan pertambangan di Sultra untuk menjalankan CSR secara maksimal yang menjadi kewajiban dilaksanakan perusahaan dalam bidang sosial dan lingkungan sekitar.

"Negara kita ini kaya dengan cadangan nikel terbesar di dunia, tapi jika perusahaan pertambangan dikuasai asing maka siapa sebenarnya yang menikmati kekayaan tersebut. Ke depan kita harus pikirkan agar bisa menyiapkan sumber daya manusia dan teknologi agar bisa mengelola sendiri sumber daya alam yang melimpah ini," tandas Zairullah.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menilai masih banyak persoalan sektor pertambangan di Sultra sejak dulu hingga sekarang yang belum terselesaikan. Salah satu diantaranya adalah kesenjangan sosial. Ia berharap putra-putri daerah mendapatkan kesempatan untuk diberdayakan di sektor pertambangan.

Perwakilan PT. VDNI dalam paparannya mengatakan bahwa sejak November 2018 lalu pihaknya telah merekrut sekitar 6 ribu lebih tenaga kerja lokal untuk mengoperasikan pabrik pengolah nikel. VDNI akan terus ciptakan lowongan pekerjaan hingga 10 ribu orang pada 2019.

Dua bulan sebelumnya, pada September 2018, VDNI mengirim 28 tenaga kerja lokal ke China. Mereka akan dilatih selama setahun di Yancheng Technology Institute. Sebelumnya, pada Mei 2018, ada 46 pekerja lokal belajar ilmu peleburan logam di Yunnan Kunming Metalurgical Collage. "Itu bagian dari program alih teknologi kepada tenaga kerja Indonesia," pungkasnya. (Humas)

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Kontak

Head Office : Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta 10270.
Workshop : Jl. Kayumanis X no.8 Matraman Jakarta
( 021) 22986556 Fax. ( 021 ) 85905225 Hotline : 085256800088
085256800088
admin@inaparliamentmagazine.com / harling@inaparliamentmagazine.com