Home / Artikel KORNI mengajak masyarakat untuk “ Bela Negara “ dengan menggunakan produk dalam negeri.

KORNI mengajak masyarakat untuk “ Bela Negara “ dengan menggunakan produk dalam negeri.

KORNI mengajak masyarakat untuk “ Bela Negara “ dengan menggunakan produk dalam negeri.

Sosial Budaya

Senin, 23 Desember 2019

Ina Parliament Jakarta : Aktualisasi konsep bela negara harus disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi oleh masyarakat secara umum. Sehingga  tindakan tersebut tidak hanya diterapkan ketika negara menghadapi ancaman, tetapi juga bisa menjadi alat untuk mencapai target pembangunan nasional, seperti yang di- amanatkan oleh Presiden Jokowi dalam Peringatan Ke-71 Hari Bela Negara Tahun 2019. yang diperingati setiap tanggal 19 Desember.

“ Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannnya kepada NKRI. Selain itu, bela negara didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,” kata Ketua Umum KORNI,  M. Basri BK.

Menurut Basri, konsep bela negara saat ini memiliki makna yang lebih luas, karena bela Negara merupakan aktualisasi dari Cinta Negara sehingga tercakup dalam konteks ekonomi, sosial, maupun kultural. Misalnya, bela negara dalam konteks ekonomi adalah membangun komitmen masyarakat Indonesia dengan cara mencintai, membeli, dan menggunakan produk dalam negeri.

“Oleh karena itu, semestinya kita harus bangga untuk memakai produk-produk lokal, daripada yang buatan impor. Sebab, produk-produk yang diproduksi oleh industri di Indonesia kualitasnya telah setara dengan barang-barang dari luar negeri,” paparnya.

Tidak hanya menyasar kepada masyarakat selaku konsumen, KORNI  juga meminta kepada seluruh instansi pemerintah dan BUMN untuk terus mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Langkah strategis ini dinilai berdampak terhadap penurunan importasi, penguatan struktur industri, mengurangi defisit perdagangan, dan mendorong roda ekonomi masyarakat.

 

Produk-produk industri dalam negeri mulai dari produksi rumahan  hingga pabrikasi sudah banyak yang menembus pasar ekspor, seperti produk  industri kreatif,  pada produk fesyen dan kerajinan, yang punya keunggulan dari segi kualitas barang dan kualitas bentuk  desainnya.

“ Industri kreatif di tahun 2018 memberikan kontribusi signfikan terhadap perekonomian nasional, yang diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun. Potensi itu adalah karena kita punya kekayaan sumber daya alam serta keberagaman seni dan budaya, sehingga dapat menciptakan produk-produk yang bernilai jual  tinggi ” ujarnya. 

 “Presiden Jokowi pada periode pertamanya  gencar membangun infrastruktur yang sebagian besar hasilnya sudah dapat kita nikmati,  kini memang target prioritasnya adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Misalnya, melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Apalagi, Indonesia akan menikmati masa bonus demografi, yang berpeluang mendongkrak ekonomi nasional,” demikian Basri menutup pembicaraan dengan Ina parliament. (Harling).

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Kontak

Head Office : Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta 10270.
Workshop : Jl. Kayumanis X no.8 Matraman Jakarta
( 021) 22986556 Fax. ( 021 ) 85905225 Hotline : 085256800088
085256800088
admin@inaparliamentmagazine.com / harling@inaparliamentmagazine.com